-->

Perbaikan Pada Blok Silinder

Blok Silinder
Blok silinder merupakan komponen dengan konstruksi yang lebih besar dari komponen lainnya yang terpasang pada engine.
Blok silinder disambungkan dengan cylinder head dan didalam silinder terdapat piston yang menyediakan ruangan untuk menahan tenaga panas selama proses pembakaran yang akan dirubah menjadi tenaga mekanik.
Konstruksi blok silinder secara umum didesain dalam 2 kelompok, yaitu blok yang terpisah-pisah untuk setiap silinder dan blok yang seluruh silinder menyatu. Lihat gambar 1 yang memperlihatkan blok silinder. 
 
blok silinder
Gambar 1 : Blok Silinder

Bahan yang umumnya digunakan dalam konstruksi blok silinder adalah besi tuang kelabu agar dapat memperpanjang masa penggunaannya. Beberapa tabung silinder dilapisi dengan bahan chromium yang berfungsi untuk mengurangi keausan.

Beberapa pabrik menggunakan aluminium dalam pembuatan blok engine tanpa tabung silinder, hal ini adalah untuk produksi khusus karena membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi dan membutuhkan biaya yang mahal.
Susunan silinder akan mempengaruhi konstruksi engine misalnya : engine V-6 atau In-line 6.

Konstruksi Tabung Silinder
Secara umum terdapat tiga tipe utama konstruksi silinder.
1. Silinder Integral
Silinder integral adalah dimana silindernya dicetak menjadi satu unit dengan blok engine, hal ini secara umum adalah blok engine yang terbuat dari bahan besi tuang kelabu dan khusus untuk silindernya ditambah dengan bahan lain agar kuat dan dapat dibentuk sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

2. Tabung Kering.
Tabung silinder kering digunakan pada blok silinder yang akan diperbaiki kerena rusak. Tabung juga digunakan pada blok engine yang bahannya terbuat dari bahan yang lebih rendah kekuatannya dari besi tuang kelabu. Tabung kering dalam pemasangannya pada blok engine mempunyai dua metoda yaitu : pertama tabung dipasang dengan interferens. Kedua adalah pada sisi bagian atas tabung terdapat flange yang menempatkan tabung pada blok engine, selanjutnya tabung akan terjamin pada blok engine dengan pemasangan cylinder head.

3. Tabung Basah atau Sisipan
Apabila menggunakan tabung basah maka blok engine dicor tanpa silinder atau tabung sisipan, dan apabila tabung atau sisipan dipasangkan pada blok engine maka tabung tersebut akan berhubungan langsung dengan mantel air pendingin. Pada bagian atas dan bawah tabung diberikan seal untuk mencegah kebocoran air pendingin. Contoh mobil yang menggunakan tabung basah diantaranya Alfa Romeo, Peugeot dan Lancia.

Setelah tabung silinder dipasang maka selanjutnya dilakukan penghalusan (hone) untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Penghalusan permukaan silinder untuk mempersiapkan kontak yang baik pada cincin piston untuk mencegah kebocoran gas.
Hal yang penting didalam pengalusan permukaan silinder adalah harus mendapatkan sudut crosshatch yang tepat. Sudut crosshatch yang dikehendaki secara umum sebesar 30-45 derajat. Perhatikan gambar 2. yang memperlihatkan bentuk crosshatch pada tabung silinder.
 
crosshatch
Gambar 2 : Crosshatch

Apabila sudut crosshatch terlalu kecil (misalnya 20 derajat) dapat menyebabkan keausan yang lebih cepat pada cincin piston karena pergesekan.
Apabila sudut crosshatch terlalu besar maka hal ini akan menyebabkan oli akan cepat jatuh kembali kedalam panci oli sehingga penyekatan cincin pistonpada dinding silinder tidak berlangsung dengan baik dan akibatnya gas pembakaran akan bocor keruang engkol . Sebaiknya menggunakan ukuran batu penghalus untuk menjamin crosshatch yang sesuai sehingga terhindar kerusakan engine yang lebih cepat.

Keausan Silinder
Pada umumnya penyebab utama keausan silinder disebabkan oleh abrasi, erosi dan korosi.
  1. Abrasi disebabkan adanya benda lain yang masuk kedalam silinder. Secara umum penyebab hal ini adalah perlakuan servis yang tidak baik misalnya:saringan udara yang kotor dan manifol yang bocor.
  2. Erosi adalah sesuatu akibat secara normal dari pergesekan.
  3. Korosi adalah diakibatkan penimbunan zat-zat yang diproduksi pembakaran.
Keausan yang maksimum akan terjadi pada daerah bagian atas dari pergerakan cincin piston. Keausan didalam silinder tirus dengan tingkat keausan yang lebih besar pada bagian atas silinder. Hal ini disebabkan karena pembakaran terjadi diakhir langkah kompresi dan pada posisi inilah tekanan dan temperatur maksimum terjadi. Tekanan dan panas akan turun seiring dengan piston bergerak kearah titik mati bawah, sehingga keausan terlimitasi.
 
keausan pada silinder
Gambar 3 : Keausan Pada Silinder

Silinder juga dapat aus dalam bentuk oval. Hal ini terjadi pada sisi kerja piston, atau pemasangan piston yang tidak benar, atau batang piston yang bengkok. Lihat gambar 3. yang memperlihatkan keausan yang terjadi pada silinder.

0 komentar

click to leave a comment!